Cerita ini dari Jepang kuno...
Konon pada jaman dahulu di Jepang pernah ada tradisi membuang
orang yang sudah tua (lanjut usia) ke hutan. Mereka yang dibuang adalah
orangtua yang sudah tidak berdaya, sehingga tidak memberatkan atau menjadi
beban kehidupan anak-anaknya.
Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya
ke hutan. Karena si Ibu ini sudah sangat tua, lumpuh dan agak pikun. Si pemuda
tampak bergegas menyusuri hutan yang lebat sambil menggendong ibunya. Selama
perjalanan si Ibu yang kelihatan tak berdaya, berusaha menggapai setiap ranting
pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang
jalan yang mereka lalui.
Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu
tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena
ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.
“Bu, kita sudah sampai”, kata si anak.
Si Ibu yang tampak tegar. Dalam senyumnya, dia berkata:
“Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa,
Ibu selalu merawatmu dengan segenap cinta dan memberikan semua kasih sayang
yang ibu miliki dengan tulus. Bahkan sampai hari ini, rasa sayangku tidak
berkurang sedikitpun. Tadi sepanjang perjalanan Ibu sudah menandai jalan yang
kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat. Ikutilah tanda itu
agar kau selamat sampai di rumah".
Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan
sangat keras. Kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk
membawa si Ibu pulang ke rumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang
sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.
Menyimak cerita diatas, sebenarnya pada saat ini tepatnya di Bulan
Suci Ramadhan 1434 H terdapat salah satu iklan di televisi yang menceritakan
hal yang sama dengan cerita diatas. Pada intinya iklan di televisi tersebut
menceritakan bahwa kedua orangtua yang memberatkan atau menjadi beban
anak-anaknya yang sudah dewasa dan bekerja, sehingga anak-anaknya tidak sanggup
karena kesibukannya.
Apa petunjuk Agama Islam tentang hal ini...
Allah SWT berfirman, dalam (Qs. Al-Ahqaaf : 15) dan Qs. Luqman :
14)
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik
kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga
apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya
Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku
dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah
kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya
aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahu . Bersyukurlah kepadaKu
dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
Rasulullah saw, bersabda dari Abu Hurairah ra:
“Seseorang datang kepada Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku
harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali
bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya
kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.”(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Kita tahu bahwa "Orangtua" bukan barang rongsokan yang
bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat kita
Sukses atau saat kita dalam keadaan Susah, hanya 'orangtua' yang mengerti kita
dan batinnya akan menderita jika kita susah.
"Orangtua" kita tidak pernah meninggalkan kita,
bagaimanapun keadaan kita. Walaupun kita pernah berbuat salah kepada orangtua.
Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita.
Saat ini, Bulan Ramadhan 1434 H merupakan suatu momentum yang
sangat istimewa bagi kita untuk memohon maaf atas kesalahan yang pernah kita lakukan kepada
orangtua kita baik besar maupun kecil yang mungkin secara tidak sengaja melukai hati atau menyinggung perasaan kedua
orangtua.
Mengingat perjuangan kedua orangtua kita yang sudah merawat kita dengan
penuh cinta dan kasih sayang yang tulus ikhlas tanpa mengharapkan sedikitpun
imbalan apapun yang semata-mata hanya ingin melihat kita bahagia...
ku persembahkan kepada Ibu dan
Bapak, Mohon Maaf Lahir dan Batin...