بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Matahari menghilang untuk sementara saja...
tetapi tidak untuk selamanya...
Bahkan bulan pun hanya mampu menghilangkan matahari untuk beberapa waktu saja, tetapi tidak untuk selamanya. Fenomena gerhana matahari juga dikisahkan dalam Mitos Jawa bahwa Batara Kala mampu menelan matahari hanya untuk sementara tetapi tidak untuk selamanya. Mungkin sudah takdir, keadaan memang memaksa matahari harus menghilang. Pada waktunya nanti apabila PenciptaNYA berkehendak, maka matahari akan dimunculkan kembali.
Tahun 2016 Indonesia menjadi saksi fenomena Gerhana Matahari Total (GMT). Sebagian orang sudah mempersiapkan untuk ikut menjadi saksi fenomena langka gerhana matahari. Berbagai persiapan telah dilakukan salah satunya dengan mengumpulkan informasi mengenai gerhana matahari.
(Beberapa provinsi di Indonesia yang menampilkan Gerhana Matahari Total 2016)
(Jadwal Waktu Gerhana Matahari 2016 di Indonesia)
(Riwayat dan Agenda Gerhana Matahari di Indonesia)
Setelah selesai mencari informasi tentang
fenomena gerhana matahari sudah dirasa cukup berarti tinggal prakteknya...
Berikut beberapa cara untuk menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Total 2016 dengan
baik, yaitu:
PERTAMA
Shalat Gerhana dulu (bagi yang muslim)
ingat dengan ini :
Dari Abdullah bin Umar radhi Allahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah
shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya
gerhana matahari dan gerhana bulan tidak terjadi karena kematian seseorang atau
kelahiran seseorang. Namun keduanya adalah salah satu tanda kekuasaan Allah.
Maka jika kalian melihatnya, hendaklah kalian mengerjakan shalat.” (HR. Bukhari).
Waktu gerhananya cukup lama (liat jadwal diatas) jadi
shalat bisa dilakukan diawal waktu, cari aja masjid pasti ada yang pengumuman shalat
gerhana. Jadi nggak cuma dapet fenomenanya aja tapi ibadahnya juga...
Berikut tata cara shalat gerhana:
1. Berdiri menghadap
kiblat, takbiratul ihram, membaca doa istiftah, membaca ta’awudz, membaca al-fatihah,
dan membaca surat yang panjang, kira-kira sekitar satu surat al-Baqarah.
2. Bertakbir, ruku’ dalam
waktu yang lama.
3. Membaca ‘sami’allahu
liman hamidahu rabbana lakal hamdu’, berdiri kembali, lalu membaca ta’awudz
dan al-fatihah, lalu membaca surat yang panjang namun kadarnya lebih pendek
dari surat yang dibaca pada saat berdiri pertama.
4. Takbir, ruku’ dalam
waktu yang lama, namun lebih pendek dari ruku’ yang pertama.
5. Membaca ‘sami’allahu
liman hamidahu rabbana lakal hamdu’, berdiri kembali (i’tidal).
6. Bertakbir, lalu sujud,
lalu duduk di antara dua sujud, lalu sujud.
7. Bertakbir, bediri untuk
raka’at kedua, gerakannya sama seperti gerakan pada raka’at pertama, namun
kadar panjangnya bacaan surat lebih pendek.
8. Setelah tasyahud akhir
lalu salam.
KEDUA
Setelah shalat gerhana
sudah dirasa cukup dan selesai dilakukan... Oke langsung aja menikmati fenomena
alam Gerhana Matahari Total 2016.
Kalo mata kamu dirasa
kuat seperti Superman....langsung aja liat gerhananya seperti ini. Paling-paling
nanti mata kamu rusak retinanya.
Tapi kalo mata kamu
dirasa tidak kuat menatap langsung dan sangat peduli dengan mata kamu... paling
aman lihat fenomena gerhana mataharinya seperti ini... (yang meneropong
dibawah ini pasti setuju banget)
atau seperti ini
(aku akan menjadi kacamatamu...agar bisa menjernihkan pandanganmu....Hehehe)
atau bisa juga seperti ini...
(biar kelihatan Jogja Istimewoa)
atau seperti ini...
(yang dilihat apa mbak???)
atau seperti ini...
(sepertinya yang dibelakang sibuk diskusi rencana
lihat gerhananya pake panci)
atau seperti ini boleh juga...
(masih kurang jelas kalo cuma mata aja, sekalian mukanya)
atau seperti ini...
Seperti ini juga bisa...
atau seperti ini...
(sambil lihat kesehatan badan)
atau seperti ini...
(dua orang ini pasti ingat peribahasa “Sambil meneropong minum air”)
atau seperti ini...
“It Never Too Late ” untuk Gerhana Matahari Total 2016
Yah, sekian
dulu...
Terima kasih atas kunjungannya...
Sampai bertemu di Gerhana Matahari berikutnya...
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh