Monday, October 29, 2012

RESTORASI MEIJI

-->
Awal 1860-an adalah masa ketidakpastian dan kerusuhan politik di Jepang. Akhirnya, pada tahun 1868 kondisi ini menjadi semakin serius hingga Kaisar Mutsuhito mengambil alih kekuasaan dari shogun (penguasa militer) terakhir. Mutsuhito kemudian dikenal sebagai Kaisar Meiji, dan peristiwa pengalihan kekuasaan ini disebut sebagai ‘Restorasi Meiji’.
Dibawah kenadali sang kaisar, Jepang mengembangkan suatu program modernisasi. Pada tahun 1872, sekelompok politikus Jepang ke Eropa dan Amerika Utara untuk belajar lebih banyak tentang dunia perindustrian, pendidikan dan cara hidup bangsa Barat.  Hasilnya, pabrik-pabrik didirikan di Jepang dan negara ini mulai berubah dari negara agraris menjadi negara industri.
Perubahan ini meliputi pembangunan sistem perkeretaapian nasional. Selama periode aturan Meiji, pendidikan diberikan kepada semua masyarakat Jepang. Kaisar Meiji juga memberikan hak kepemilikian tanah kepada para petani dan mengubah angkaran darat dan laut Jepang menjadi kekuatan militer modern.
Sumber: Sejarah dan Peradaban Dunia

SHOGUN

-->
Shogun adalah gelar untuk penguasa sekaligus petarung yang memerintah di Jepang sejak akhir abad ke-12 sampai dengan pertengahan abad ke-19. Istilah shogun berarti jenderal besar dalam bahasa Jepang. Kaisar Jepang pertama kali memberikan gelar ini kepada perwira-perwira pasukan yang dikirim untuk berperang melawan suku-suku di wilayah perbatasan utara di akhir abad ke-8.
Pada tahun 1192, kaisar memberikan gelar shogun kepada pemimpin militer Yoritomo dari keluarga Minamoto. Shogun Yoritomo kemudian mendirikan sebuah shogunat (pemerintah petarung) di Kamakura. Shogunat Kamakura, yang berlangsung hingga 1333 melakukan pembagian wewenang sipil dan militer dengan pihak kekaisaran di Kyoto.
Keluarga Ashikaga mendirikan shogunat di distrik Muromachidi Kyoto pada tahun 1338. Para shogun Ashikaga ternyata lemah dan tidak dapat mempertahankan kendali yang dipercayakan kepada mereka. Periode ini ditandai dengan peperangan dalam kelas sosial para petarung yang disebut golongan samurai. Pada tahun 1603, pemimpin golongan para petarung, Tokugawa Ieyasu berhasil mengalahkan saingan-saingannya dan mengangkat dirinya sendiri sebagai shogun bagi seluruh Jepang.
Sumber: Sejarah dan Peradaban Dunia

BERSEDEKAH

-->
Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad:
Tatkala Allah Ta’ala menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam.
Para malaikat keheranan akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaa-Mu yang lebih kuat daripada gunung?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu besi”. Para malaikat bertanya lagi “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada besi?”.
Allah menjawab, “Ada, yaitu api”. Para malaikat kembali bertanya “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada api?”.
Allah menjawab, “Ada, yaitu air”. Para malaikat pun bertanya kembali “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada air?”.
Allah menjawab, “Ada, yaitu angin”. Akhirnya para malaikat bertanya lagi “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari itu semua?”.
Allah Maha Gagah dan Maha Dahsyat kehebatannya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya”.
 Allah berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas  (karunia-Nya) lagi Maha Mengtahui”.(QS. Al Baqarah: 261)
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami tentang anjuran bersedekah ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah memberi. Sebagai contoh, kadang kita enggan memeberi sedekah kepada pengemis yang kita temui ditepi jalan dengan anggapan bahwa mereka (pengemis/peminta tsb) menjadikan meminta-minta sebagai pekerjaannya, malas, dll. 
Padahal  sesungguhnya prasangka kita yang demikian adalah bisikan syaitan yang tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah). Sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka-prasangka yang demikian karena seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk selalu bersedekah.
Sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Pengemis/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang  yang berkemampuan. Apabila kita mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bersedekah, itu suatu hal yang baik dapat menolong seseorang dan tentunya dengan penuh keikhlasan.
sumber: Himpunan Hadist dan Doa Harian.